THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Find Blog

Senin, 25 Mei 2009

Measurement While Drilling "MWD" Services


• Measurement While Drilling "MWD" systems are installed in the drill string to provide real time measurements of basic trajectory parameters such as inclination, direction, tool-face and temperature. Additional sensors such as pressure,and gamma-ray and resistivity may be added depending upon the specific tool type and/or application.
MWD tools consist of three basic sections;
• Power Supply - Generally most tools are powered by lithium batteries or in some cases down-hole generators (turbines).
• Sensor Section - Hole trajectory is measured by a sensor stack that has 3 accelerometers and 3 magnetometers. The inclination and roll (gravity tool-face) of the tool is made by gravity based measurement devices called accelerometers. For simplicity's sake, they may be considered to be an electronic plumb-bob. Magnetometers measure the earths local magnetic field. Combined with inclination sensors the tool can provide a reference direction to magnetic north, this is corrected for true north by adding the localized value for magnetic declination. Other sensors such as pressure, gamma-ray, and resistivity are typically housed in separate dedicated tool sections.
• Transmitter - Current day MWD tools transmit in one of two basic manners, by sending pressure waves through the drilling mud (mud pulse) or by transmitting electromagnetic "EM" signals through the earth to surface.
• Mud Pulse
Mud pulse tools operate by either opening or closing a valve in the tool that creates either a pressure surge (positive pulse) or drop (negative pulse). The data from the sensor section is encoded to one of a variety of formats (i.e. binary). Pressure signals in the range of 10-50 psi are detected at surface by a transducer, and the data decoded into useable information. Mud pulse tools have no practical depth limitation but are dependant upon the drilling fluid utilized and are relatively slow as compared to EM MWD systems. The tools do not function in under-balanced drilling where nitrogen or air is used as a drilling fluid. Both the negative and positive pulse systems add pressure increases to the circulating system, typically ranging from 150 up to 350 psi dependant upon the system type.
• EM MWD
Electro-Magnetic MWD systems use the same basic sensors and power supplies as the mud pulse systems. The main difference is in the transmission of data. Rather than use the drilling mud to send pressure waves, the tool sends either a magnetic pulse or electrical current through the ground to the surface. On surface the data is received through ground antennas and the data processed. EM systems are significantly faster (10x) than conventional mud pulse. In addition data can be sent at any time (not just when the rig pumps are circulating). The net result is faster overall drilling times. In addition the EM systems are the only practical method to drill under-balance wells involving the use of air, nitrogen, and foam. EM systems have no moving parts and do not create significant restrictions in the drill string. As a result the reliability is significantly higher, and damage from erosion caused by drill solids is minimal. EM tools do have depth limitations, which are a function of how much power can be supplied by batteries for the duration of the drilling interval, and at higher power settings the battery costs may be significant.

MWD (Measurement While Drilling)

MWD adalah proses mengambil data beberapa parameter fisik sumur sembari membor sumur & secara real-time.
Data2 yg dapat diperoleh adalah:
1. Properti formasi: resistivity, porosity & density (ini disebut juga LWD: Logging-While-Drilling).
2. Survey trayektori lubang sumur: inklinasi, azimut & "tool-face".
3. Data "drilling mechanics": "weight-on-bit" & "torque-on-bit".
Seperangkat sensor/transmitter/receiver yg dipasang pada MWD tools (di atas drill bit) akan mengukur temperatur, pressure, inklinasi, dsb. Data tsb lalu dikirim ke permukaan yg umumnya memakai prinsip mud-pulse telemetry (mengirim sinyal analog lewat kolom lumpur di dalam lubang sumur, nah lho !). Data tsb juga disimpan dalam memory di dalam tool utk diretrieve nanti di permukaan. Di permukaan, ada seperangkat sensor/transduser yg akan menangkap mud-pulse tsb lalu oleh komputer dikonversi menjadi data digital, dikirim ke komputer lain utk diolah, direcord & ditampilkan utk interpretasi. Cara telemetry lainnya adalah memakai kabel wireline.
Kelebihan utama MWD adalah operator dapat mengetahui berbagai properti sumur & formasi secara real-time pada saat drilling.

Asal Mula Terjadinya Panas Bumi (geothermal)

Panas Bumi Kamojang , Garut
Kalau ke Garut jangan lupa mampir ke Kamojang. Pemandangan di tepi jalan dari Garut ke sana sungguh cantik.
Kamojang Geyser is located 25km east of Garut City. The unique one of this place is a lot of geyser fountain that burst hot steam and water from the earth. There are 23 active geysers in mud pool that the fountain reach 20 meter to the air.
This place is located in 25ha woods that cool and tranquil. The Kamojang Geyser use since Dutch era, one of them named as Locomotive geyser as the sound is noisy like steam driven locomotive. Some of the geyser has been used as electricity generation Panas Bumi Kamojang , Garut
Kalau ke Garut jangan lupa mampir ke Kamojang. Pemandangan di tepi jalan dari Garut ke sana sungguh cantik. Kamojang Geyser is located 25km east of Garut City. The unique one of this place is a lot of geyser fountain that burst hot steam and water from the earth. There are 23 active geysers in mud pool that the fountain reach 20 meter to the air. This place is located in 25ha woods that cool and tranquil. The Kamojang Geyser use since Dutch era, one of them named as Locomotive geyser as the sound is noisy like steam driven locomotive. Some of the geyser has been used as electricity generation with the total 140MW. with the total 140MW.

Komposisi Minyak Bumi

Komposisi
Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll.
Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.
Empat alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10 (butana) - semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6°C, -88.6°C, -42°C, dan -0.5°C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F).
Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10
Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada di antara C16 sampai ke C20.
Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal.
Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:
• minyak eter: 40 - 70 °C (digunakan sebagai pelarut)
• minyak ringan: 60 - 100 °C (bahan bakar mobil)
• minyak berat: 100 - 150 °C (bahan bakar mobil)
• minyak tanah ringan: 120 - 150 °C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)
• kerosene: 150 - 300 °C (bahan bakar mesin jet)
• minyak gas: 250 - 350 °C (minyak diesel/pemanas)
• minyak pelumas: > 300 °C (minyak mesin)
• sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.

Minyak Bumi

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

Eksplorasi Seismik



Eksplorasi seismik adalah istilah yang dipakai di dalam bidang geofisika untuk menerangkan aktifitas pencarian sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik. Hasil rekaman yang diperoleh dari survei ini disebut dengan penampang seismik.
Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.
Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
1. Metode seismik pantul
2. Metode seismik bias

Cadangan Minyak Terbesar



Warsito

Ungkapan Kolonel Potts tahun 1888, bahwa jika salah satu dari tiga sektor utama bisnis minyak, yaitu produksi, distribusi, dan pemasaran, dikuasai, maka dua sektor lain akan dikuasai pula, telah menjadi sumber inspirasi bagi John D Rockefeller dalam mengelola perusahaannya, Standard Oil, yang merajai bisnis perminyakan pada awal abad ke-20.
Nama Standard Oil sekarang sudah tidak ada, tetapi jelmaan perusahaan minyak raksasa Amerika itu masih tetap menguasai bisnis yang menentukan dinamika politik dan perekonomian dunia hingga sekarang.
Rockefeller pantas bersumpah serapah ketika dikenai undang-undang antimonopoli (Antitrust Act) oleh Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1911 sehingga dia terpaksa memecah perusahaannya menjadi 35 buah, yang kebanyakan dengan nama singkatan SO, seperti SOHIO untuk Ohio, SOCONY untuk New York, Esso yang kemudian berubah menjadi Exxon, dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan pecahan itu di kemudian hari mengalami merger lagi, seperti Exxon dan Mobil (gabungan SOCONY dan Vacuum Oil) menjadi ExxonMobil pada tahun 2000.
Rockefeller hingga anak keturunannya sampai sekarang telah menguasai ketiga sektor bisnis minyak secara keseluruhan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, yang 90 persen lebih produksi minyak mentahnya dikuasai asing.

Menguasai transportasi
Rockefeller memulai bisnisnya di Cleveland, Ohio, pada akhir 1800-an dengan menyewakan ratusan truk tangki pengangkut minyak mentah kepada perusahaan pengeboran minyak dari sumur minyak yang baru ditemukan saat itu. Perusahaan Rockefeller, Union Tanker Car, yang memiliki paten desain truk tangki (seperti yang sekarang digunakan Pertamina untuk mengangkut BBM), menguasai transportasi minyak mentah dari lokasi pengeboran di daerah Ohio ke tempat pengilangan minyak di New York.
Rockefeller sebenarnya bukanlah seorang ahli perminyakan. Dia hanyalah menyewakan truk tangki dan memperoleh keuntungan dari membeli ladang minyak dan kilang minyak dengan harga yang dipaksakan. Hal itu baru ketahuan setelah beberapa dekade kemudian.
Truk tangki buatan Union Tanker Car menjadi mesin uang saat itu menggantikan truk bak terbuka dari kayu, yang banyak dipakai sebelum tangki minyak ditemukan. Beberapa bulan setelah produksi dan pengangkutan mulai berjalan, dan setelah perusahaan-perusahaan pengilangan minyak baru selesai membangun kilang baru untuk menampung aliran minyak yang melimpah, Union Tanker membatalkan kontrak penyewaan angkutan tangkinya. Karena tidak ada perusahaan penyewaan lain, dalam beberapa bulan setelah melakukan investasi besar-besaran banyak perusahaan pengeboran dan pengilangan minyak yang terancam mengalami kebangkrutan. Kemudian Rockefeller mendatangi perusahaan-perusahaan yang dalam kondisi sekarat itu dan membelinya dengan harga yang sangat murah melalui lembaga keuangan Standard Oil.
Antara tahun 1900-1910 Standard Oil menguasai hampir seluruh ladang minyak di California, Texas, Arkansas, New Jersey, Ohio, dan beberapa negara bagian lain. 90 persen bisnis minyak Amerika saat itu berhasil dimiliki atau dikuasainya.
Untuk menghadapi undang-undang antimonopoli Pemerintah Amerika, Rockefeller kemudian mengambil sebagian besar asetnya untuk membentuk 12 bank, yang kemudian disebut Federal Reserve (The Feds), pada tahun 1911. Dua tahun kemudian dia berhasil menjual ke-12 bank itu kepada Kongres Amerika. Sejak tahun 1913 seluruh pajak negara dibayar melalui bank swasta dalam sistem Federal Reserve.
Dengan demikian, meskipun Standard Oil telah dipecah-pecah, Rockefeller masih tetap menguasai aset yang cukup untuk mendikte permainan politik Amerika dan dunia selama abad ke-20. Menurut Marshall Douglas Smith dalam tulisannya yang berjudul Black Gold Hot Gold (2001), perpolitikan dunia selama abad ke-20 sarat dengan skandal minyak. Dikatakan, Perang Dunia I dan II tidak lain juga hasil konspirasi Standard Oil bersama Shell dan British Petroleum (BP) untuk membagi-bagi peta ladang minyak dunia. Shell dan BP Oil sendiri juga merupakan perusahaan hasil merger atau telah diambil alih asetnya oleh pecahan perusahaan Standard Oil.
Perang Irak tidak lain juga merupakan sandiwara para pengusaha minyak raksasa multinasional. Majalah The Observer, yang terbit di London, menulis pada tanggal 26/1/2003, ChevronTexaco kemungkinan akan melaporkan kenaikan sebesar 300 persen. Chevron pernah merekrut hawkish Condoleezza Rice, Penasihat Keamanan Nasional Bush (sekarang Menlu AS), sebagai salah seorang anggota komisaris. Chevron sendiri awalnya juga merupakan gabungan dari dua pecahan perusahaan Standard Oil, yaitu Standard Oil California dan Standard Oil Kentucky.

Blok Cepu
Ceritanya beralih pada kasus Blok Cepu yang melibatkan ExxonMobil, yang merupakan penjelmaan Standard Oil 100 tahun yang lalu. Blok Cepu awalnya diusahakan oleh PT ####### Patra Gas (HPG) melalui technical assistance contract (TAC) dengan Pertamina. Dengan alasan tidak memiliki pendanaan yang cukup untuk mengeksploitasi cadangan minyak di blok itu, HPG kemudian melepas 49 persen sahamnya kepada Ampolex pada tahun 1997. Ampolex adalah perusahaan minyak yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh ExxonMobil.
Kontrak TAC HPG kemudian berubah menjadi TAC plus karena melibatkan investor asing. Menurut Kepala Badan Pengelolaan dan Pengawasan Kontraktor Asing (BPPKA) PT Pertamina Zuhdi Pane (Kompas, 28/2/ 2006), pelibatan investor asing dalam TAC sebenarnya tidak diperbolehkan secara peraturan perundang-undangan. Akan tetapi, pihak Ampolex melakukan pendekatan terhadap pemerintah Soeharto untuk diloloskan.
Dalam perkembangannya kemudian, Mobil Oil mengambil alih 100 persen saham ####### di Cepu melalui Ampolex dan kemudian merger dengan Exxon menjadi ExxonMobil. Setelah selesai kontrak tahun 2010, semestinya Blok Cepu 100 persen menjadi milik Pertamina. Padahal, dengan berlakunya UU Migas 22/2001, TAC yang ada tidak boleh diperpanjang lagi (Petroleum Report 2003, US Embassy).
Kenapa pihak ExxonMobil 'ngotot' untuk mengambil alih Blok Cepu dari PT HPG dan ingin memperpanjangnya hingga 30 tahun?
Cadangan prospektif Blok Cepu di kedalaman kurang dari 1.700 meter mencapai 1,1 miliar barrel, sedangkan cadangan potensial di kedalaman di atas 2.000 meter diperkirakan 11 miliar barrel. Dengan demikian, Blok Cepu mengandung cadangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia melampaui cadangan minyak di Indonesia secara keseluruhan, yang diperkirakan selama ini hanya sekitar 9,7 miliar barrel. Pihak ExxonMobil sudah barang tentu mengetahui hal ini. Adakah ExxonMobil lewat lobinya ke Pemerintah AS ikut menekan Indonesia hingga terjadi amandemen UUD 1945?
Tanggal 19 Mei 2003 majalah Time menulis, Selama lebih dari setengah abad, politik luar negeri AS yang berkaitan dengan minyak secara tipikal selalu manipulatif atau menyeleweng. Pola intrik yang dilancarkan AS mulai dari penulisan undang-undang secara rahasia hingga bentuk pelengseran sebuah pemerintahan yang mempunyai tingkat kebebasan terlalu tinggi dalam menangani penjualan minyaknya.
Menurut Marshall Douglas Smith juga, sebanyak 38 presiden Amerika terakhir seluruhnya adalah orang Standard Oil kecuali satu, Jimmy Carter.
Kontroversi Blok Cepu bukanlah pengecualian dari bentuk pola bisnis yang dikembangkan oleh ExxonMobil. Sungguh ironis, para pemimpin nasional kita menolak penguasaan Blok Cepu oleh bangsanya sendiri.
Warsito Research Scientist, The Ohio State University, USA, Ketua MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia)

Tantangan Dunia Perminyakan Dua Dekade Kedepan

Dalam pertemuan The 11th International Energy Forum (IEF) di Roma, Italia (20-22/4), OPEC memaparkan background paper (BP) tentang pandangan organisasi tersebut mengenai tantangan yang harus dihadapi oleh dunia perminyakan dalam dua dekade mendatang. Tujuan utama dari BP tersebut adalah tercukupinya kebutuhan pasar, dengan harga yang pantas serta adanya keuntungan yang seimbang bagi investor. OPEC menekankan perlunya dialog konstruktif, multilateral, dan tepat sasaran sebagai pijakan penting dalam menghadapi tantangan kompleks tersebut.

OPEC menyampaikan kekhawatirannya bahwa dalam jangka pendek dunia harus menghadapi terus berlanjutnya ketidakstabilan pasar minyak serta meningkatnya tingkat spekulasi yang menjadi pemicu principal driving force fluktuasi harga minyak global. Perkembangan itu telah mendorong harga minyak mentah menjadi seolah terpisah dari fundamental supply dan demand. OPEC juga memproyeksikan bahwa permintaan energi akan terus tumbuh di masa yang akan datang, serta minyak akan tetap dapat mempertahankan posisinya dalam world energy mix. Sumber minyak mentah dunia diperkirakan akan tetap dapat memenuhi proyeksi permintaan global, ditambah dengan adanya non-conventional oil yang dapat dieksploitasi.

Di tengah tingkat ketergantungan dan integrasi energi dunia yang semakin meningkat, OPEC menyerukan perlunya pendekatan realistis untuk mengembangkan renewable energy. Negara produsen minyak diperkirakan akan memerlukan akses yang lebih luas terhadap penggunaan teknologi terbaru yang mampu menopang program capacity expansion mereka. Melalui BP ini, OPEC berharap dapat membawa perubahan ke arah yang lebih produktif dalam The 11th International Energy Forum.

Tenaga Asing di Dunia Perminyakan

Seringkali saya berhadapan dengan para mahasiswa cerdas dan kritis. Biasanya kalau selesai mengunjungi salah satu kantor saya yang dulu maka dalam acara santai selalu ada ruang tanya jawab. "Mengapa masih menggunakan tenaga asing, apa bangsa dewek masih kurang pandai?."

Daripada mencari jawab mbulet alias melingkar macam anjing menggigit buntut sendiri, saya mengambil contoh henfon (ponsel). Pertama benda ini dekat dengan hidup manusia Indonesia. Komputer boleh butut atau tidak punya komputer bukan masalah asalkan henfon harus paling mutakhir. Padahal harga henfon bagus bisa seharga laptop baru.

Ketika kita baru dalam tahap gaptek sampai bangganya bisa menggunakan tuts alat komunikasi tersebut untuk mengirim pesan pendek, membuat video. Maka bangsa lain sudah siap dengan dagangan yang dipasarkan. Kalau sudah begini posisi tawarnya, apa mungkin kita mau naik rangking menjadi pencipta henfon.
Lalu saya memeragakan tangan sejajar mulut (posisi kita belajar mencet tuts), dan orang asing sana dengan meninggikan tangan di atas kepala. Jujur saja, kapan mau menyusulnya kalau kita selama ini hanya mengunyah buku karangan mereka dan menjadi sales marketing produksinya. Sekarang dibalik saja, tenaga Indonesia yang bekerja di luar negeri biar revans alias impas.
Kalau bicara soal tenaga kerja asing, terutama yang bekerja di bidang perminyakan Indonesia , perasaan saya menjadi melankolis, sentimental. Ujung-ujungnya tulisan menjadi nylekuthis van "matre"(kasihan deh Akiyu). Ditulis pakai "iy".

Betapa permainya para pekerja asing di Indonesia. Tidak terperikan. Mendapat perlindungan satpam selama 24 jam, rumah di kawasan elit seperti Menteng - Jakarta dengan AC guede sampai di ruang tamu, kendaraan dan pengemudi, pembantu yang selalu siap sedia. Ada blumbang (kolam) berair jernih. Dan tentunya liburan gratis ke manca negara.

Namun masa berganti ketika datang masalah saat perusahaan mulai keteteran memasuki awan gelap tebal "komulusnimbus" berupa masuknya pesaing baru yang lebih agresif seraya menawarkan harga menukik rendah tapi selamat (maunya).

Lantas muncul opsi mengatasi mendung finansial dengan mengadakan pemangkasan pekerja asing yang saat itu banyak dipekerjakan di perusahaan. Dengan kepergian mereka, diperlukan pengganti anak bangsa. Maka meluncurlah crash program sebab pengamatanku, orang Indo harus disurung-surung (dorong) dari lambung pesawat ragu-ragu sebelum berani mengembangkan payungnya. Hasilnya teman-teman menjadi pede menduduki kursinya. Terjadi penghematan yang significant kata orang keuangan.

Dasar kege'eran saya minta kecipratan hasil kerja. "Merasa sudah berbuat lebih dari permintaan pada perusahaan", merasa selama ini jadi cowboy tapi kalau ketemu musuh cuma modal plintheng atau katapel. Filosofinya, kalau soal meningkatkan kesejahteraan kita harus "fight"macam mbak Dita dari PRD. Rejeki bukan datang bak durian runtuh. Waktu itu saya minta inventaris kuda besi.

Hasilnya, bukan cipratan rizki, melainkan semprotan kegeraman dari para pimpinan. Saya malahan di jothak (tidak tegur sapa) oleh pimpinan jauh sebelum musimnya Ibu Megawati menjothak (memusuhi) SBY atau Soekarno menjothak Bung Hatta. Berhubung masih kinyas kinyis (baru nian) bekerja, sempat juga stres dan sakit tipus sehingga dirawat di rumah sakit untuk pertama kalinya.

Akhirnya dengan terpaksa saya mengundurkan diri sebab tahu tidak akan ada pesangon sampai kapanpun. Padahal semula dalam hati sudah kewetu terucap janji untuk bekerja sampai pensiun. Tapi gara-gara dijothak dan diberi tekanan-tekanan lainnya, saya mokong (membangkang) membelot menclok (hinggap, pindah) ke perusahaan lain pada 1997 yang langsung memberi mobil, laptop dan henfon.

Di perusahaan yang baru, masih seabrek mempekerjakan bule, saya cuma celegukan (menelan ludah) jadi pembaca fax penawaran sewa apartemen di Kemang yang aduhai, rincian biaya puluhan juta untuk bermain golf tiap minggu di luar kota dan biaya hotel serta akomodasinya, sewa mobil dan supir serta sebreg fasilitas aduhai khusus pekerja asing.
Entertemen di Bar dan Kafe yang berjuta-juta rupiah setiap malamnya. Tetapi jangan tanya soal kenaikan gaji pegawai, alasannya berbelit sampai-sampai ada yang sudah tiga tahun tidak pernah mendapat kenaikan upah walau satu benggol-pun.

Di sebuah pulau yang masih milik Indonesia, crew asing kami yang berani angkat bendera inspektur Takur lantas mengulur pita merah ala "Police Line" menolak kedatangan pekerja anak negeri dalam tim mereka. Alasannya permintaan pelanggan yang hanya ingin dilayani anak buah Sanjay, Thakur dan Rajiv. Herannya pelanggan kita juga lebih memilih diam. Bahkan usaha mengambil sebanyaknya sarjana dalam negeri selalu mendapat tantangan. Kartu As yang disorongkan adalah lulusan kita "Inggrisnya masih belepotan." Akhirnya orang Bolywood yang memang dari sononya sudah cas-cis-cus akhirnya membanjiri perusahaan kami.
Lantas apa peranan Departemen Tenaga Kerja? Seringkali kami ditegur, namun masih dalam tahap "setengah hati."

Sementara itu para manajer asing tetap agresif menyerang saya dengan mengatakan "terlalu mahal" untuk ukuran Indonesia apalagi kadang sering membangkang.
Sekali tempo perusahaan mengakusisi perusahaan lain. Sebuah kebanggaan pekerjanya. Lalu berita tersebut saya masukkan ke dalam website perusahaan. Lagi-lagi aku teguran keras. Lancang, padahal berita mengakuisisi perusahaan lain, kesannya super duper gitu, kok mau disimpan-simpan beritanya padahal sudah menjadi menjadi konsumsi publik perminyakan. Rupanya demokrasi yang diagungkan Barat hanya berlaku bagi orang lain. Kalau terkena diri sendiri cerita bisa berbalik 180 derajat.
Kesempatan membalas datang saat seorang Wakil Presiden perusahaan dipindahkan ke negara lain. Lalu seperti biasa diadakan pesta antara orang kantor di sebuah kafe Jakarta Selatan. Saya memilih pura-pura kerja lembur di kantor dan menolak hadir padahal jauh-jauh dia datang dari negeri OdeKolonye. Bule lainnya sudah bisik-bisik, "You are in deep shit" - ini bahasa kuli rig untuk "masalah besar."

Well Complation

Dalam operasi pemboran, well completion dilakukan pada tahap akhir. Setelah selesai melakukan pemboran, biasanya kita akan mengukur kondisi formasi sumur di bawah permukaan dengan wireline logging atau dengan Drill Stem Test. Apabila sumur bernilai ekonomis, maka kita bias melanjutkan well completion. Namun bila tidak ekonomis, maka sumur akan ditutup atau diabaikan dengan plug (bias juga dengan cement retainer). Jenis-jenis well completion adalah:

Open Hole Completion
Open Hole completion merupakan jenis well completion dimana pemasangan casing hanya diatas zona produktif sehingga formasi produktif dibiarkan tetap terbuka tanpa casing kebawahnya. Sehingga formasi produktif secara terbuka diproduksikan ke permukaan.
Keuntungan Open Hole Completion:
- Biaya murah dan sederahana
- Mudah bila ingin dilakukan Logging kembali
- Mudah untuk memperdalam sumur
- Tidak memerlukan biaya perforasi
Kerugian Open Hole Completion:
- Biaya perawatan mahal (perlu sand clean-up rutin)
- Sukar melakukan stimulasi pada zona yang berproduksi
- Tidak dapat melakukan seleksi zona produksi
- Batuan pada formasi harus Consolidated



Source: www.oil-gas.state.co.us

Cased Hole Completion
Cased Hole Completion merupakan jenis completion yang menggunakan casing secara keseluruhan hingga menutupi zona formasi produktif lalu dilakukan perforasi untuk memproduksikannya.
Keuntungan Cased Hole Completion:
- Bisa melakukan multiple completion
- Zona produktif antar lapisan tidak saling berkomunikasi sehingga memudahkan perhitungan flowrate tiap lapisan
- Lebih teliti dalam penentuan kedalaman subsurface equipment. Karena wireline logging dilakukan sebelum produksi.
- Sangat baik untuk diterapkan pada formasi produktif sandstone.
Kerugian Cased Hole Completion:
- Penambahan Biaya terhadap Casing, Cementing & Perforasi
- Kerusakan formasi akibat perforasi bisa mengakibatkan terhambatnya aliran produksi dan menurunkan produktivitas sumur.
- Efek cementing kurang baik dapat mengganggu stabilitas formasi
- Well deepening akan menggunakan diameter yang lebih kecil.



Source: www.virtualsciencefair.org

Liner Completion
Liner Completion merupakan jenis completion yang menggunakan casing yang digabungkan dengan liner pada zona formasi produktif. Penggunaan liner dikarenakan kedalaman formasi produktif dari casing tidak terlalu jauh (± 100 meter). Apabila pemasangan casing dimulai dari permukaan hingga kedalaman formasi yang dituju, maka pemasangan Liner dimulai dari beberapa meter dari zona terbawah casing. Kegunaan Liner yang utama adalah menjaga stabilitas lubang bor di subsurface. Liner completion terbagi 2, yaitu Screen Liner completion (penggunaan dengan liner pada umumnya) & Cemented Perforated Liner Completion (liner completion yang disemen dan dilakukan perforasi). Keuntungan Liner Completion adalah mengurangi biaya casing. Keuntungan lainnya hampir sama dengan Cased hole completion. (by.ADW)